Kamis, 12 Maret 2009
The Next Public Relation Manager
membuat saya terkadang merasa rendah diri. Tapi itulah cita-cita yang telah saya miliki sejak saya duduk di bangku Sekolah Dasar, menjadi seorang Public Relation Manager, meskipun saat itu saya masih belum terlalu mengerti tentang arti dari semua itu, tapi ada beberapa hal yang membuat saya merasa yakin akan kemampuan yang saya miliki.
KEMAUAN DAN KERJA KERAS…., adalah hal yang sampai saat ini masih menjadi patokan dari hidup saya.
Setelah tamat SMU di tahun 2003, saya memutuskan untuk langsung bekerja pada sebuah restaurant kecil di daerah Petitenget, Seminyak Bali.
Disana saya mendapat bimbingan yang keras dari pemilik reataurant tentang bagaimana menjadi seorang pekerja yang baik, penuh disiplin, ramah tamah dan memiliki cara berkomunikasi yang baik sebagai seorang pelayan restaurant.
Disana saya juga belajar banyak tentang bagaimana menjalin komunkikasi dengan baik dengan supplier, membuat admin perusaahan secara sederhana, menjadi bartender ketika bartender yang ada mendapat banyak tamu, bahkan membantu para cook bekerja apabila oreran makanan sedang banyak.
Restaurant tersebut mengajarkan banyak hal untuk saya dan membuat saya menjadi sosok yang multilalent, mandiri, berdedikasi tinggi dan loyal terhadap perusaahan.
Sampai akhirnya tiba saat saya untuk meningkatkan kemampuan diri saya ke tempat kerja yang lain.
Di bulan April tahun 2005, saya bekerja sebagai seorang Receptionist di sebuah tempat hiburan dan olahraga di daerah kuta, disana saya bertemu dengan lebih banyak lagi orang-orang yang memiliki pengetahuan yang jauh lebih baik dari apa yang telah saya miliki saat itu.
Bergaul dengan oran-orang yang mampu membuat pikiran saya makin terbuka dan memaksa otak saya untuk berfikir tentang bagaimana cara saya untuk bisa melanjutkan pendidikan saya dan meraih
Cita-cita yang dari kecil telah saya inginkan.
Dengan kebesaran Tuhan dan berbekal ijasah SMU, di bulan November 2006, saya mendapat kesempatan untuk menjadi seorang Spa Supervisor di sebuah Spa hotel berbintang empat tepat di jantung KUTA, di sebuah pekerjaan yang sangat jauh dari apa yang selama ini saya telah jalani.
Tapi kepercayaan yang telah diberikan kepada saya membuat saya merasa yakin bahwa saya mampu untuk manjadi apa yang diharapkan oleh management.
Disanalah saya merasa jalan saya semakin terbuka untuk mendapatkan apa yang sangat saya impikan.
Dengan berbekal pengahsilan yang saya rasa cukup, didukung oleh jadwal kerja yang tetap, dan support dari orang terdekat yang menyayangi saya, saya membulatkan tekad untuk melanjutkan pendidikan saya ke sebuat perguruan tinggi di Denpasar, di umur saya yang menginjak angka 24 tahun.
Mungkin bisa dikatakan terlambat untuk ukurang seorang wanita, tapi tidak untuk saya, saya yakin saya bisa menjalaninya selama saya memiliki KEMAMUAN dan KERJA KERAS, terbukti, kemampuan otak saya juga tidak kalah dengan teman-teman yang umurnya jauh dibawah saya 5-6 tahun, bahkan saya bisa berbangga hati dengan IPK 3.6 yang saya kantongi di semester awal, hasil yang mungkin tidak terlalu istimewa, tapi mampu membawa saya ke peringkat IPK tertinggi di kelas.
Mengambil program Public Relation, membuat saya merasa yakin inilah yang saya inginkan dalam hidup saya.
Menjelang akhir tahun 2008, saya mendapat kesempatan lagi untuk mengembangkan diri saya dengan bekerja di sebuah hotel berbintang Lima di Kuta, tempat kerja yang sudah lama saya impikan. Meskipun hanya menjadi seorang Receptionist, tapi saya merasa bangga, saya bisa ada disini sekarang, berbekal ijasah SMU yang saya miliki, tapi memiliki kemauan dan tekad yang tidak kalah dengan seorang Presiden sekalipun.
Di hotel inilah saya merasa yakin bahwa saya suatu saat nanti bisa mewujudkan apa yang selama ini saya cita-citakan. Management membuka peluang yang lebar untuk semua staff yang ingin belajar lagi dan mengembangkan bakat yang kami miliki ke Departement lain yang kami inginkan, dan itulah kesempatan emas untuk saya kelak. Setiap kali bertemu dengan Public Relation Manager yang bekerja di hotel yang sama dengan saya, saya selalu berkata dalam hati, saya akan bisa seperti dia, dan mungkin sayalah yang nantinya akan menggantikan posisinya sebagai Public Relation Manager, berlebihan mungkin tapi saya harus uakin bahwa saya juga mampu seperti dia, bahkan mungkin lebih.
Berbekal rasa percaya diri yang tinggi, kemauan dan kerja keras yang besar, loyalitas terhadap pekerjaan, dan kemampuan lahiriah yang saya miliki yaitu ramah, bersahabat, pandai bergaul, tidak sombong dan gemar menabung….( hahahaha…,improvisasi saja, becanda…!!) membuat saya semakin yakin bahwa suatu saat nanti sayalah The Next Public Relation Manager yang akan di cari-cari oleh hotel-hotel besar yang ada.
Sabtu, 07 Maret 2009
Public Relation untuk Usaha Kecil
Public Relation tidak hanya belajar tentang kemampuan kita dalam memasarkan suatu produk/marketing, periklanan, memberikan contoh produk ataupun melakukan kegiatan survey kepada masyarakan tentang produk yang saat ini kita jual kepada masyarakat, tapi mempelajari juga tentang bagaiamana kita mampu berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat, menyampaikan informasi, menjadi juru bicara, membuat iklan korporat, publisitas ataupun lobying, mampu menjaga hubungan dengan baik dengan masyarakat serta mengerti tentang apa yang saat ini diharapkan oleh masyarakat yang memanfaatkan jasa yang kita sediakan.
Setiap usaha kecil yang bergerak dalam bidang apapun hendaknya mampu menjaga hubungan yang baik dengan masyarakatnya, sehingga diharapkan hubungan yang baik tersebut akan menciptakan hasil yang diharapkan, yang pada akhirnya akan membawa perusahaan tersebut pada keberhasilan yang diaharapkan.
Hak-hal awal yang harus dilakukan oleh Public Relation adalah membuat perencanaan, yaitu suatu proses yang dipikirkan secara matang dan hati-hati. Prose perencanaan tersebut meliputi :
1.Menentukan pengguna dari produk yang kita jual, karena sangat penting bagi kita unutk mengetahui siapa saja yang akan menjadi customer pada perusahaan kita
2.Mengembangakan perencanaan yang telah kita buat, seperti misalnya menentukan goals atau tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, karena tujuan bisa mengarahkan kegiatan Public Relation sehingga tidak melenceng atau salah sasaran,menentukan pelayanan seperti apa yang akan kita berikan kepada pengguna jasa kita, agar mereka dapat menerima dengan baik tiap produk yang kita tawarkan, menetapkan strategi dan taktik usaha, agar kita bisa mengetahui langkah-langkah apa saja yang bisa kita tempuh untuk dapat menarik perhatian publik.
3.Menjalin kerjasama yang baik dengan media, karena media sangat berperan penting dalam perkembangan suatu usaha. Maju mundurnya suatu perusahaan tergantung pada seberapa pintar Public relation yang ada diperusahan tersebut menjalin hubunga dengan media yang ada.
Apabila hal-hal tersebut bisa dilaksanakan dengan baik, maka diharapkan kegiatan perusahaan yang berdasar pada keinginan untuk memberikan pelayan terbaik untuk customer bisa tercapai.
Rabu, 25 Februari 2009
Sejarah Radio
Perkembangan radio merupakan revolusi di bidang telekomunikasi.
Marconi, seorang peneliti tanpa gelar kesarjanaan telah diakui sebagai penemu radio komunikasi dan amatir radio sedunia mengakui bahwa Marconi adalah amatir radio pertama di dunia. Hasil karyanya telah memajukan budaya umat manusia. Seperti kita sadari bahwa dewasa ini komunikasi radio makin hari makin berkembang, penggunaannya makin meluas dan telah meresap pada hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat di dunia dan komunikasi radio telah menjadi sesuatu yang strategis vital.
Radio seperti penemuan yang lain telah ditemukan melalui berbagai eksperimen dari banyak orang.
Pada tahun 1800, seseorang Profesor dari Universitas Princeton yang bernama Yoseph henry dan seorang fisikawan inggris yang bernama Michael Faraday bereksperimen dengan elektromagnet, dan menemukan teori induksi.
Pada tahun 1864, James Clark Maxwell, seorang fisikawan Inggris yang lain, mencoba mengembangkan teori induksi yang dihubungkan dengan kecepatan cahaya. Bunyi teori maxwell adalah : Karena perubahan medan magnet dapat menimbulkan medan listrik, maka sebaiknya perubahan medan listrikpun akan dapat menimbulkan medan magnet. Akan tetapi maxwell belum dapat membuktikan hipotesanya selama hidupnya. Orang yang pertama kali menguji hipotesa. Maxwell mengenai gelombang elektro magnetic ini adalah Heinrich hertz, seorang fisikawan Jerman. Ia berhasil membuktikan teori Maxwell pada tahun 1880, dengan menggunakan kumparan Ruhmkorf. Pada tahun 1895, Guglielmo marconi, seorang penemu dari Italia, mengkombinasikan teori-teori yang sudah ada (tentang elektromagnetik) dengan idenya sendiri. Ia adalah orang pertama yang mengirimkan sinyal radio melalui udara. Ia menggunakan gelombang elektro magnetic untuk mengirim kode sinyal telegraf dalam jangkauan lebihdari 1,5 Km.
Pada tahun 1901, radio temuan marconi mengirim sinyal kode menyebrangi samudra atlantik dari Inggris ke Newfoundland. Sekitar tahun 1900, para penemu mencoba mengembangkan alat yang dinamakan “vacuum tube” yang digunakan untuk mendeteksi dan memperluas sinyal radio. Lee de forest, seorang penemu dari Amerika mempatenkan lampu Vakum temusnya yang di kenal dengan triode atau audion pada tahun 1907. Penemuan ini dapat menyiarkan dari gelombang yang masuk. Kemudian, karena pecahnya perang dunia satu, perkembangan radio menjadi agak terhambat karena siapapun tidak diizinkan untuk mengusahakan siaran radio sampai tahun 1919. Setahun sebelumnya yaitu pada tahun 1918, Edwin H Amstrong dari Universitas Kolombia mengembangkan alat penerima gelombang radio, yang biasa disebut Super heterodyne circuit. Kemudian pada tahun 1933 ia memperkenalkan sistam frequency modulation untuk menyempurnakan sistem sebelumnya.
Pada saat itu kegunaan utama dari radio adalah sebagai alat komunikasi antara kapal satu dengan kapal lain, juga antara kapal daratan dengan daratan. Disini kita bisa melihat betapa besar manfaat dari radio, seperti pada penyelamatan kapal yang tenggelam, komunikisi bila arah haluan kapal menyimpang dari yang telah ditentukan. kita tahu pada saat tenggelamnya kapal TITANIC pada tahun 1912, komunikasi untuk menyelamatkan penumpang juga dilakukan melalui radio. Penggunaan radio sebagai alat komunikasi semakin berkembang pada tahun 1930 yaitu sebagai komunikasi pada pesawat terbang, polisi dan militer.
Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar dan telepon genggam pada umumnya.
Banyak penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode Morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang memata-matai armada Rusia pada saat Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang terselamatkan.
Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Empat belas Pokok Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang.
Pentingnya peran radio, mengingatkan kita pada kondisi di tahun 1920-an, ketika tiap malam jutaan keluarga di seluruh bagian dunia yang punya radio, berkutat di sekitar pesawat itu untuk mendengarkan berbagai hiburan dan program.
Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an.
MASA KEJAYAAN RADIO
Pada tahun 1920 – 1950, radio menjadi sumber hiburan utama bagi keluarga. Di luar negeri radio menjadi pusat hiburan menyiarkan musik, drama, komedi dan lain-lain. Sedangkan di Indonesia dimanfaatkan untuk perjuangan mencapai kemerdekaan. Radio siaran yang pertama kali ada di Indonesia adalah Bataviasche, Vereniging (BRV) yang berdiri di Jakarta tanggal 16 Juli 1925.
Sejak saat itu di Indonesia banyak bermunculan radio-radio lain seperti Nederlandsch Indische Radio Oemroep Mij (NIROM) di Jakarta, Bandung dan Medan. Di solo juga muncul Solosche Radio Vereniging (SRV) dan di Jogjakarta berdiri Matarasme Vereniging Voor Radio Omroep (MAVRO). SRV dapat dikatakan sabagai pelopor munculnya radio siaran yang diusahakan oleh pribumi asli.
Pada zaman Jepang, siaran radio di Indonesia mengalami kemunduran. Semua radio disentralisasikan oleh jawatan khusus Hoso Kantriyoku. Siaran radio ini diarahkan demi kepentingan militer Jepang, ini terutama dilakukan untuk menutup-nutupi kekalahannya dalam perang dunia, akan tetapi segi positifnya, jepang mengizinkan kesenian dan kebudayaan Indonesia berkembang melalui radio. Oleh karena itu pada jaman ini, kesenian dan lagu-lagu Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 11 September didirikanlah Radio Republik Indonesia (RRI)
Manfaat dari perkembangan radio di Indonesia antara lain:
Ø Sebagai media propaganda
(Misalnya: propaganda akan kalahnya Jepang pada PD II)
Ø Sebagai media komunikasi
Ø Sebagai media pendidikan dan pengembangan kebudayaan.
Ø Sebagai penyalur pendapat masyarakat.
Ø Sebagai media hiburan
Radio, pada masa modern, mulai digantikan kedudukannya oleh televisi. Orang lebih menyukai televisi karena suatu acara terlihat lebih nyata. Namun demikian kita tidak boleh melupakan pentingnya jasa radio dalam mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia saat ini. Kita harus ingat bahwa pada jaman perjuangan, berita-berita dan komunikasi dengan dunia luar masih dilakukan melalui Radio.
Referensi :
http://duniaradio.blogspot.com/2008/02/sejarah-penemuasn-dan-inovasi-radio.html
http://id.shvoong.com/humanities/h_history/1817090-sejarah-radio/
http://jawararadio.com/2008/04/08/sejarahnya-radio.html
http://v3.bhawikarsu.net/article_read.asp?id=116
Rabu, 11 Februari 2009
FEATURES NOKIA 6120 CLASSIC
Features
The 6120 classic has UMTS 850/2100 MHz with HSDPA while the American 6121 classic has UMTS 900/2100 MHz with HSDPA. Both models support quad band GSM. The NM705i has FOMA 800/850 MHz, 2 GHz connectivity.
All models feature a secondary front mounted camera for video phone calls. The resolution of the camera is only 320x240, since the video calls are only shown on other handsets screens. The front camera can also be used to take self portraits. The Regular camera is a 2 megapixel camera with 4x digital zoom, but no autofocus.
Nokia has begun to move away from the traditional proprietary Pop-Port. The phone features a standard Mini USB connector which does not charge the battery. When a USB cable is connected, the phone asks what type of connection it should make, with the choice of media player, PC-suite or Data transfer. The data transfer mode allows the phone to function as a mass storage device making a card reader (to access the phone's microSD card) unnecessary.
The base of the phone also features a 4-part 2.5 mm socket for the supplied headset. When the supplied 4-part 2.5 mm headset is plugged in, it can function as an antennae for the stereo FM radio that also has support for Visual Radio.
It is possible to connect a 3-part 2.5 mm to 3.5 mm adapter to use with standard headphones, however as normal headphones do not have a microphone, this feature may be best suited for media viewing/listening only. The audio player supports MP3, M4A, eAAC+ and WMA formats. iTunes protected audio is not compatible, however iTunes Plus music can be played on the phone.
The phone is capable of Video recording-QVGA with the resolution of 320x240 @15fps the front camera can also be used but only with a resolution of 176x144.
For video playback the phone has H.264/MPEG-4 AVC , H.263, RealVideo 7,8,9,10 support.
The phone has Java MIDP 2.0 support except for the NM705i which has the feature turned off due to the i-mode software.
Kamis, 11 Desember 2008
Fungsi Email & Website Bagi PR
A. PENGERTIAN WEBSITE ATAU SITUS.
- Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dll. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik.
Contoh nama domain ber-ekstensi internasional adalah com, net, org, info, biz, name, ws. Contoh nama domain ber-ekstensi lokasi Negara Indonesia adalah :
- .co.id : Untuk Badan Usaha yang mempunyai badan hukum sah
- .ac.id : Untuk Lembaga Pendidikan
- .go.id : Khusus untuk Lembaga Pemerintahan Republik Indonesia
- .mil.id : Khusus untuk Lembaga Militer Republik Indonesia
- .or.id : Untuk segala macam organisasi yand tidak termasuk dalam kategori “ac.id”,”co.id”,”go.id”,”mil.id” dan lain lain
- .war.net.id : untuk industri warung internet di Indonesia
- .sch.id : khusus untuk Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan seperti SD, SMP dan atau SMU
- .web.id : Ditujukan bagi badan usaha, organisasi ataupun perseorangan yang melakukan kegiatannya di World Wide Web.
Pengertian E-mail
Kegunaan Email & Website bagi Public Relation
Website dan Email merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang pekerjaan kita sebagai seorang Public Relation, karena Website & Email merupakan sarana penunjang yang penting dalam mempromosikan suatu product yang dimiliki oleh perusahaan kita, dan juga sarana penting bagi perusahahan kita untuk berkomunikasi dengan customer kita atau perusahaan lain yang menggunakan jasa kita.
Artinya,melalui Website, kita bisa menampilkan Profil perusahaan kita agar bisa dilihat oleh perusaan lain atau customer yang menginginkan jasa pelayanan dari perusahaan kita.
Dalam website, kita bisa mempromosikan hal-hal apa saja atau product-product apa saja yang dimiliki oleh perusahaan kita, sehingga customer bisa mengetahui dengan pasti product-product apa saja yang bisa kita tawarkan untuk mereka.
Dengan email, kita bisa berkomunikasi dengan customer kita dalam hal pelayanan yang telah kita berikan kepada mereka, misalnya, kita bisa mengirimkan kontrak kerja yang akan akan menjadi kesepakatan antara perusahaan kita dengan customer yang bersangkutan.
Oleh karena itu, Website & Email merupakan sarana penunjang yang penting bagi seorang Public Relation.
Love
Ayu001
Rabu, 10 Desember 2008
Public Relation
Sejarah dan Perkembangan Public Relations 5 Oktober, 2007
http://rumakom.wordpress.com/2007/10/05/sejarah-dan-perkembangan-public-relations/
Humas kependekan dari hubungan masyarakat. Hal ini seringkali disederhanakan sebagai sebuah terjemahan dari istilah Public Relations (PR). Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relatif baru bagi masyarakat Indonesia. PR sendiri merupakan gabungan berbagai imu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi dan lain-lain.
Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangat cepat. Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya.Proses perkembangan PR lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.
PR merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005:1). Di masa mendatang PR diperkiraan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pemerintah AS mempekerjakan 9000 karyawan di bidang komunikasi yang ditempatkan di United States Information Agency.
Perkembangan Humas di Dunia
Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.
Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu. Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.
Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.
Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya.
Berikut gambaran kronologis PR di dunia:
Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang
mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu
pengetahuan dan teknologi.
1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh
1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani
1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai
1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di
fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu
banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah
ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu.
Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang,
pendekatan tidak hanya satu aspek saja
1979-1990 : Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam
perubahan mental dan kualitas
1990-sekarang : a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang,
sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional
b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional
c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya,
Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi
Asal Mula Istilah
Pengertian :
- Hubungan dengan masyarakat luas baik melalui publisitas khususnya fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya terkait dengan usaha menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri (Webster’s New World Dictionary)
- Fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News)
- Filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik (Moore, 2004: 6).
Public Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat (humas) mempunyai dua pengertian. Pertama, humas dalam artian sebagai teknik komunikasi atau technique of communication dan kedua, humas sebagai metode komunikasi atau method of communication (Abdurrahman, 1993: 10). Konsep Public Relations sebenarnya berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak (lihat Jefkins, 2004: 2).
Public Relations menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi (non profit - komersial, publik- privat, pemerintah - swasta). Artinya Public Relations jauh lebih luas ketimbang pemasaran dan periklanan atau propaganda, dan telah lebih awal.
Dewasa ini, Public Relations harus berhadapan dengan fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu buruk, baik, atau tanpa pengaruh yang jelas. Karena itu, staf Public Relations dituntut mampu menjadikan orang-orang lain memahami suatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra lembaga yang diwakilinya.